Senin, 30 September 2013

"gak seberuntung itu"

siang ini terasa begitu kompleks .
baik dengan riweuhnya pertanyaan di dalam otakku, namun dibantah oleh logika , kemudian dihalangi oleh rasa gakenak hati ..

ulu hati rasanya nyeri .
menghela napas panjang rasanya tak begitu berengaruh ..meski biasanya sih ngaruh ..

seringkali kita merasa iri akan kehidupan orang lain bukan ?
namun kok kesannya gak bersyukur banget ya ..
well , siapapun pasti pernah seperti itu ..tapi ada satu hal yang kita lupa ,

kehidupan orang lain yang kita 'iri' kan , dengan menganggap kehidupan mereka tanpa masalah
SALAH besar~
karena , Tuhan sudah 'menjatah' ujian untuk kita masing-masing , sesuai dengan kemampuan kita

contohnya :
aku pernah denger, kalau ada yang ingin sepertiku , 'pintar bicara' dan banyak teman
bagi nya aku sosok yang TANPA MASALAH karena cuek dan ceria , juga konyol.
padahal disatu sisi .. akupun sedang belajar mendewasa di kondisi sulit , mencoba tetap terbuka meskipun habis dikhianati pertemanan ,dan ada rasa iri terhadap teman yang lain yang nampak begitu mudah dicintai karena cantik dan cerianya . Hingga terpikir : pasti "bahagia" menjadi dirinya

tapi , pada situasi itu , siapa yang tahu ? cobaan apa yang sedang / pernah ia hadapi ?
siapa yang tahu ,kalau bisa saja dia pun dalam kondisi sulit.

hingga aku mencoba untuk menyadarkan diri kembali ..
"mungkin , keberuntungan yang dia miliki , sebagai 'ganti' Tuhan akan ujian besar yang dia hadapi "
hingga saat ini , rasanya hanya kata2 itu yang mampu menepis rasa iri .
karena sekali lagi ..
"siapa yang tau ?"

terkadang kita merasa takdir tak begitu memihak ke kita
atau kurang beruntung dalam hal duniawi yang dimiliki teman-teman sekeliling kita
namun , kita juga lupa ..
ada anak-anak lain yang mungkin iri dan merasa tak adil dengan apa yang kita miliki ..

begitulah manusia .. selalu saja merasa tak puas ,
dan berkata dengan gampangnya "aku tak seberuntung itu"
tapi , mau sampai kapan kita mengikuti arus iri dan terus tak puas dengan apa yang IA beri ?

sampai kapan kita mau mencoba hidup dengan tak terpengaruh rasa iri terhadap kehidupan orang lain ..
hmm.. rasanya , WAKTU nya sesuai dengan kita...
ya , kita sendiri yang menentukan .


kita yang menentukan , kapan kita mau mulai bersyukur ...
dan menjalani hidup yang sudah Tuhan gariskan untuk kita ,
bukan menjalani kehidupan orang lain yang belum tentu COCOK dengan takdir kita
:')

Rabu, 25 September 2013

Mesin ke Timur , Mama

aku semakin ke timur , mama ..
kesempatan yang Tuhan berikan membawaku semakin ketimur
timur yang jauh darimu , timur yang jauh dari dekapmu ,
timur yang jauh dari usapan tangan hangatmu
timur yang dibatasi lautan dan panjangnya pulau ini ..

seberapa besarnya upayaku meyakinkanmu ,
tetap saja aku si ragil kecil bagimu ,bukan ?

namun mesin udara ini mengangkat ragaku semakin tinggi
semakin tinggi , semakin ke timur
mesin dan tekhnologi membuat jarak yang jauh di sebrang lautan menjadi
"bukan apa-apa" - alias tak berjarak

namun tetap saja ,
aku tetap ragil kecilmu yang 'manja' kan ,ma ?
kau pasti sulit mengakui jika aku telah tumbuh mendewasa

teknologi dan mesin ini membantu memaksa diri untuk meninggalkan tanah kelahiran dengan lebih mudah dan secepat mungkin
bisaku hanya menitipkan ke Tuhan Yang Maha Baik
apa-apa yang tak mampu aku boyong ke rantauan

awan nampak berbondong-bondong ke barat
seolah pamer dengan migrasinya yang berlawanan denganku
segerombolan kapas putih di angkasa kembali menyerbu
bergunung-gunung uap air di dalamnya menerpa mesin yang membawaku ke timur ini

untuk beberapa saat ketika jendela tertutup cahaya putih
kutitip air mata dan kerinduanku pada Tuhan
yang mungkin butuh waktu setahun lagi untuk kutumpahkan
yang mungkin akan menggelembung sesak saat menyimpannya

Tuhan ,  kutitip semuanya pada Mu ..
SEMUANYA ..
karena kuyakin engkau memeluk mereka untukku ..

sekalipun aku di ratusan kilo ke Timur
aku tetap ragil kecilmu yang tak lepas kau doakan ,kan Ma ?
aku tau ...karena aku dapat merasakan di sekujur tubuhku ,
doamu mengalir deras di aliran darahku ...

gerimis syahdu dewa-dewi

gerimis tipis menaburi baju dan kulit kami dengan rintiknya yang dingin
tak mau datang sendiri ,ia mengundang kabut tebal yang eksotis
tetes yang tersangkut di pohon pakis monyet di atas panggung
menaburkan kilauan yang halus mempesona terbias cahaya lampu panggung yang berubah-ubah

dua penari itu hanyut dalam kisah cinta mereka
gemulai menyentuh satu sama lain, lembut
kokoh kisah yang mereka bawa
mendalami sebuah cinta dalam skenario
dan mengalirkan kedalam tubuh dengan sepenuh jiwa

mataku terpana ,
merinding ...aku tak bisa bilang aku benar-benar tau maknanya
namun, aku yakin merasakan beberapa kisahnya ...
reseptor khususku yang lama koma
kini kembali hidup dan bekerja

bahwa cinta itu saling 'menopang'
tak perduli kamu kuat atau lemah
tak penting apa kamu yang lebih hebat atau belahan jiwamu
asalkan percaya , segalanya bisa terjadi
tak ada namanya 'sia-sia'

ketika bersedih dan terluka karena masing-masing jiwa
kita akan saling mencari jalan tengah dan mencoba menerima setulus jiwa
selama itu cinta ,
pasti akan baik-baik saja ..semua akan baik-baik saja

romantis dan jauh dari kata picisan , begitu syahdu dan elegan dalam kesan mistis dewa-dewi
aku membisu dalam suasana yang begitu alami dan penuh dengan kabut yang  terasa hangat di jiwa
meski aku tau aku menggigil dan berpikir akan membeku jika bertahan sampai akhir pentas

sangat mempesona ..
mungkin , hingga saat ini ..
jiwa kecilku masih duduk di depan panggung , terdiam dan terperangah dengan jiwa-jiwa penari yang tak terasa hilang dari panggung
sekalipun masing-masing raga kami telah pergi dan pulang begitu saja...
dan waktu pun terhenti untuk menghibur jiwa-jiwa kami ...


-Asian Dance Festival ,Ullen Sentalu ,Yogyakarta-
23-25 September 2013

Selasa, 03 September 2013

saat KONSLETING terjadi ...

kita seringkali terjebak dengan istilah
"menjadi diri sendiri" saat KONSLETING terjadi .
ego membawa kita kearah yang mengalotkan .
seperti halnya , kita tau kita emosional , kita tau diri kita pemarah , tapi kita tak pernah mau berusaha mengubah itu ,
MESKIPUN hanya untuk meminimalisir supaya gak banyak orang jadi korban amarah kita , kealotan kita , ke egoisan kita .Dengan alasan yang ngotot ,"menjadi diri sendiri".

begitu halnya saat kita marah , kita sering semaunya .semua orang jadi bantalan, kambing hitam , sahabat yang menghibur pun dianggap tidak perduli bahkan ikut dibentaki .
padahal , orang-orang yang mampu mengalihkan amarah kita, meredam emosi negatif kita dengan hal-hal menyenangkan itulah yang kita butuhkan saat "konsleting" pada hati dan pikiran kita terjadi .

setelah semua itu , kita masih bisa-bisanya menyalahkan sahabat yang mulai pergi karena sakit hati usahanya di caci maki ,
kalau dipikir-pikir , siapa yang mau peduli dengan orang yang tak tau diri ?
siapa yang mau peduli dengan orang yang se-enaknya sendiri ?
siapa yang mau peduli ??

ayolah kawan ,
belajar untuk lebih menghargai perasaan orang lain,
jangan bangga ketika sahabatmu hanya bisa menangis dan tertawa denganmu , tapi tidak berani mengambil tindakan solutif ataupun mengingatkanmu .
belajar untuk tidak melukai orang lain ,
kita sama-sama belajar , karena saat amarah dan KONSLETING diri terjadi ,
aku , kamu , kita semua , sama-sama membutuhkan 'AHLI' (teman-teman) yang lagi dalam kondisi  NETRAL dan BERAKAL SEHAT untuk saling mengingatkan ..

ayo , sama-sama koreksi dan bebenah diri ..
mumpung masih muda dan masih banyak yang ingin kita bagi untuk dunia ini
;')
:'*