gelap.
apa yang bisa kau lihat ?
kau bertanya begitu antusiasnya
hidupkan saja lampunya
kau memaksa
kau tau...
aku butuh keseimbangan
tak melulu terang
aku butuh gelap
hanya dalam gelap aku dapat melakukan semua larangan yang terbentuk oleh tatanan yang berlaku , konstan , dan katanya 'mendarah daging' itu .
bila dalam gelap, aku tak takut siapapun melihatku dalam lemah dan lelehan air mata sekalipun.
bagaimana dengan lilin kecil ?
kau bertanya ... memberi 'pilihan'
ya... aku jarang menolak sebatang lilin kecil di pojokkan.
cahaya yang temaram bergoyang genit tertiup angin yang menyelinap lewat jendela
inilah istimewanya.
jika dalam gelap kau temukan setitik cahaya mungil yang rapuh..
kau bisa menemukan bayanganmu bagai sahabat yang nyata .
melihat siluet tubuhmu berpendar membesar bagai dewa dewi yang kuasai cahaya yang tak seberapa itu.
goyah .. tak mengapa
itu yang akan buatmu cintainya, rindukannya, dan tak ingin orang menyakitinya.
jangan !
jangan pernah sinari ku terlalu banyak
kau hanya akan membuat mataku buta
hingga aku tak mampu melihat cahayaku sendiri
yang telah Tuhan sisipkan ke setiap relung jiwa manusia
untuk menyinari manusia yang lain
bukan untuk eksploitasi
hanya menyinari
ingatlah ..
hanya untuk menyinari