Minggu, 18 September 2016

sebuah penawaran

ada dua hal tentang sebuah kepergian
yang pertama untuk kembali (lagi)
dan yang kedua ... untuk benar-benar pergi.
kemudian kau tanya padaku berada dimana ?
haruskah jawabku jujur ?
bahkan aku tak yakin akan sebuah 'rumah' ...
kecuali pada Nya lah aku akan 'berpulang'

kau menengadah ke langit yang mereka bilang 'kosong'
apa yang kau lihat ?
aku penasaran...
"Jika aku menuntunmu dengan susunan batu yang ku letakkan diantara ilalang..."
kau masih tak menatapku sedikit pun
bolehkah aku dengar segera apa lanjutan kalimatmu ?
mengapa napasmu begitu berat ?
bahkan jemarimu seakan ingin mewakili kegagapanmu berbicara

kau menatapku, perih
jemarimu yang gemetar tadi...
mendekati si kelingking kurus milikku
sekarang...aku benar benar...

"dapatkah aku menjadi persinggahanmu ? jika memang tak ada kata rumah dalam hidupmu,.."

sepenuhnya jemariku kau genggam.
aku terpaku ...
mengapa dindingku begitu angkuh ?
akupun tak memahami benteng ini
situasi selalu ku kambing hitamkan
namun, mengapa aku begitu membeku ?

Genggam mu halus namun erat.
"mampirlah jika kau lelah...digubug kecilku di hutan sana"
...
"ikuti saja bebatuannya...kau pasti suka."
...

aku hanya bisa menatapnya,  sesuatu terjun bebas menabrak pipi dan bibirku.
hangat.



Yogyakarta, 19 September 2016
00:06