kembang kertas muda bergoyang
seperti anak kecil yang ketakutan
hempasan angin membuatnya merinding
dalam hitungan detik hujan turun ..
deras
makin deras..
“hati-hati kelopak bunganya !”, seruku dari balik jeruji jendela
tak kuasa menahan sakit melihat hujan terus menyerbu
tangkai-tangkai mulai bengkok dan lunglai
seakan tak bisa tegak kembali
“tenang, ini hanya sebagian kecil ‘seleksi alam’”, sahutnya gampang dalam tenang
namun tetap mengguyur ,membawa dingin masuk
“kelopaknya ! sudah kubilang !”, aku histeris-sakit melihatnya
kelopak mungil terjatuh ke aliran air berwarna coklat
rintik cepat menghantamnya ke tanah, dan anak sungai yang terbentuk membawanya ke bawah
hujan hanya menatapku dalam diam
seolah tak ada yang perlu di jelaskan
cukup dengan lirikan bermakna
‘sudah ku bilang kan ..kau tenang saja’
namun aku tetap tak kuasa melihatnya
segera kututup rapat jendela
dan kutarik penuh tirai hijau tipisnya
berkelut dengan semua logika dan alasan yang mungkin ada
“hei , kau mau kemana ?!” , terdengar suara dari luar
aku mengabaikannya .
Minggu , 15 Desember 2013