Minggu, 15 Desember 2013

' hanyut '




kembang kertas muda bergoyang
seperti anak kecil yang ketakutan
hempasan angin membuatnya merinding
dalam hitungan detik hujan turun ..
deras

makin deras..
“hati-hati kelopak bunganya !”, seruku dari balik jeruji jendela
tak kuasa menahan sakit melihat hujan terus menyerbu
tangkai-tangkai mulai bengkok dan lunglai
seakan tak bisa tegak kembali

“tenang, ini hanya sebagian kecil ‘seleksi alam’”, sahutnya gampang dalam tenang
namun tetap mengguyur ,membawa dingin masuk
“kelopaknya ! sudah kubilang !”, aku histeris-sakit melihatnya
kelopak mungil terjatuh ke aliran air berwarna coklat
rintik cepat menghantamnya ke tanah, dan anak sungai yang terbentuk membawanya ke bawah

hujan hanya menatapku dalam diam
seolah tak ada yang perlu di jelaskan
cukup dengan lirikan bermakna
‘sudah ku bilang kan ..kau tenang saja’
namun aku tetap tak kuasa melihatnya

segera kututup rapat jendela
dan kutarik penuh tirai hijau tipisnya
berkelut dengan semua logika dan alasan yang mungkin ada
“hei , kau mau kemana ?!” , terdengar suara dari luar
aku mengabaikannya .


Minggu , 15 Desember 2013

Kamis, 05 Desember 2013

tapi apa ?

kulihat sekilas
ada yang berbeda..
tapi apa ?

ku perhatikan dengan baik
ya , benar.. aku yakin ada yang lain
tapi apa ?

kuputuskan untuk tak berpaling untuk beberapa menit
sambil mendengarkannya bercerita
sambil mencerna keluh kesahnya

mencari sudut yang tepat mengamatinya
mataku berkeliaran mencari setiap perubahan ..
telingaku menghangat dengar suaranya

hingga mataku terpaku pada satu titik
mataku menahan sesuatu yang ingin keluar
jantungku berdegup seperti baru saja kena setrum ..
astaga mama .. engkau sudah  mulai  'tua' ...

Senin, 02 Desember 2013

TANAH

dulu kau terbang seperti kupu-kupu
naik turun dengan lucu
berputar-putar dengan lugu
mengitari padang ilalang kemana engkau mau

kini kau terbang bagaikan elang
gagah dan kokoh di ketinggian
tajam matamu memandang
enggan dengan kerendahan

angin bilang, kau terlalu takut
jika terbang agak lebih rendah
kau akan kehilangan keseimbangan
dan kesulitan untuk melayang lagi

lantas bagaimana kita bisa bersama ?
entahlah ..

aku mungkin hanya tanah ..
yang tak akan pergi kemana-mana,
aku tempat tumbuh banyak ilalang dan pijakan usangmu
aku selalu ingat bagaimana kamu mulai berancang-ancang terbang tinggi
dan sejak itu pula aku tak pernah melihatmu lagi ...


mungkin kau tak akan kembali
atau bahkan tak pernah ingin kembali,
dan jangan kembali ..
karena aku bukan rumah untukmu pulang
aku... tanah